loading page

Pola dan distribusi temperatur, dan TDS air sungai di Bandung
  • Dasapta Erwin Irawan,
  • Julio Flash (Sri Aditya)
Dasapta Erwin Irawan
Institut Teknologi Bandung

Corresponding Author:[email protected]

Author Profile
Julio Flash (Sri Aditya)
Author Profile

Abstract

Dokumen ini live document merupakan tesis Program Magister Teknik Air Tanah, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung atas nama Saudara Sri Aditya dibawah bimbingan saya.
Variasi harian data kualitas air masih jarang dianalisis. Riset ini adalah hasil awal dari riset observasi data kualitas air Sungai Cikapundung di tahun 2017 (periode Maret-Mei 2017). Makalah ini menjelaskan hasil sementara dari riset yang masih berjalan untuk mengetahui variasi harian yang mungkin terjadi pada parameter: Debit (meter/detik), temperatur air sungai (derajat Celcius), temperatur udara (derajat Celcius), TDS (total dissolved solids) (ppm), dan kelembaban udara (%). Pengukuran dilakukan dengan alat portabel merk Lutron, masing-masing dengan ketelitian 0.01 pada masing-masing satuan yang berkaitan. Pengukuran dilakukan empat kali di masing-masing lokasi: pukul 10.00, 12.00, 14.00, dan 16.00.
Pengukuran dilakukan pada tiga lokasi di DAS S. Cikapundung (diurutkan dari utara-selatan): S. Ciawitali lokasi Curug Panganten (L1) dan Grand Royal Pancanaka (L2), S. Cibeureum lokasi Pondok Hijau Indah (L3). Tata guna lahan berevolusi dari lahan terbuka berupa hutan dan lahan perkebunan/pertanian di lokasi L1 dan L2, menjadi perumahan di L3.
TDS menunjukkan peningkatan signifikan dari utara ke selatan, khususnya di lokasi L3 (perumahan) dengan variasi harian tidak signifikan, kecuali pada L3. Di L3 terjadi penurunan lebih dari 100 ppm di akhir pengukuran pukul 16.00, sebanyak dua kali dari tiga kali pengukuran. Temperatur air sungai (Temp_R) memperlihatkan pola yang teratur di semua lokasi. Berawal dari suhu 22-24 oC di pagi hari, naik menjadi 24-26oC di siang dan sore hari. Variasi suhu tidak terlihat di sore hari. Temperatur udara (Temp_air) memperlihatkan pola acak, dipengaruhi pula oleh cuaca yang sering terjadi hujan di sore hari. Menimbulkan kesan bahwa suhu di siang dan sore hari lebih panas dibanding di pagi hari. Kelembaban udara (moist) memperlihatkan pola rendah di pagi hari dan meningkat di siang dan sore hari dengan kenaikan bisa lebih dari 2 kali lipat. Seluruh pola ini tidak dipengaruhi oleh cuaca yang sedang dalam kondisi hujan. Salah satu dugaannya adalah bahwa aliran air tanah masuk ke dalam sungai lebih dominan di tiga lokasi ini.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa variasi harian dapat dimunculkan sebagai salah satu aspek menarik dari kualitas air. Hasil akhir dari riset ini diharapkan dapat mengkuantifikasi pengaruh drainase sawah dan pemukiman ke aliran sungai utama di sekitar lokasi penelitian. Untuk meningkatkan kualitas analisisnya, perangkat data logger perlu diinstalasi di kemudian hari.